Zinc Sulfate Monohydrate Obat Apa? Maanfaat, Dosis, dan Efeksamping Anjuran Dokter

Zinc sulfate monohydrate adalah salah satu bentuk suplemen zinc (seng) yang banyak dipakai untuk mencegah dan mengatasi kekurangan zinc, serta sebagai terapi pendamping pada diare akut anak. Zinc sendiri merupakan mineral esensial yang berperan dalam ratusan reaksi enzim, mendukung fungsi imun, penyembuhan luka, sintesis protein dan DNA, serta pertumbuhan dan perkembangan sejak kehamilan hingga remaja.

Apa Itu Zinc Sulfate Monohydrate?

“Monohydrate” menunjukkan bentuk kristal zinc sulfate yang mengikat satu molekul air (ZnSO₄·H₂O). Keunggulan bentuk ini adalah stabil, umum dipakai untuk tablet, dan tersedia luas sebagai tablet dispersibel (larut) khusus anak. Satu tablet zinc sulfate monohydrate 54,9 mg setara dengan 20 mg zinc elemental—angka “zinc elemental” inilah yang menjadi patokan dosis klinis.

Zinc tersedia pula dalam bentuk lain (zinc gluconate, zinc acetate, zinc citrate). Namun uji klinis untuk diare menunjukkan efektivitas dan keamanan yang setara antar garam zinc; zinc sulfate dipakai luas karena paling ekonomis dan banyak tersedia.

Manfaat Utama dan Kapan Digunakan

1) Kekurangan zinc (defisiensi)

Kekurangan zinc dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan, mudah infeksi, gangguan penyembuhan luka, hingga gangguan pengecapan. Pada kondisi ini, dokter dapat meresepkan suplementasi zinc untuk mengoreksi kadar zinc dan memperbaiki gejala sesuai hasil evaluasi klinis dan laboratorium.

2) Terapi pendamping diare akut pada anak

WHO merekomendasikan pemberian zinc sebagai pendamping oral rehydration solution (ORS) pada diare akut anak karena terbukti memperpendek durasi diare, mengurangi kekambuhan dalam 2–3 bulan berikutnya, serta memperbaiki hasil klinis secara umum. Rekomendasi global: 10 mg/hari selama 10–14 hari untuk bayi <6 bulan, dan 20 mg/hari selama 10–14 hari untuk anak ≥6 bulan. Pemberian dilanjutkan meski diare sudah berhenti sampai durasi terapi tercapai.

Temuan penelitian terkini juga mengevaluasi dosis yang lebih rendah untuk menurunkan mual/muntah terkait zinc, tetapi standar rujukan WHO di atas tetap menjadi praktik utama di layanan kesehatan. Diskusikan dengan dokter bila anak sering muntah setelah minum zinc.

3) Kondisi klinis khusus

Pada gangguan bawaan penyerapan zinc seperti acrodermatitis enteropathica, zinc jangka panjang mungkin dibutuhkan. Keputusan dosis dan pemantauan dilakukan dokter karena terapi biasanya berlangsung lama dan perlu dievaluasi kadar zinc dan tembaga.

Cara Kerja Singkat

Zinc berperan menjaga integritas mukosa usus, menormalkan transport ion dan air pada saluran cerna, serta mendukung sistem imun. Pada diare anak, efek ini membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi episode diare berikutnya setelah terapi selesai.

Dosis dan Aturan Pakai
Patokan “zinc elemental”

Selalu perhatikan kandungan zinc elemental pada label. Untuk sediaan zinc sulfate monohydrate, ±54,9 mg bahan setara 20 mg zinc elemental (biasanya tertera sebagai “zinc 20 mg [sebagai zinc sulfate monohydrate]”).

Dosis untuk diare akut anak (sesuai WHO)

<6 bulan: 10 mg sekali sehari selama 10–14 hari.

≥6 bulan: 20 mg sekali sehari selama 10–14 hari.
Zinc diberikan bersama ORS dan tetap dilanjutkan sampai tuntas walau diare sudah berhenti. (Di Indonesia, rekomendasi serupa juga dipakai dalam praktik dokter anak).

Dosis untuk defisiensi zinc pada remaja/dewasa

Kebutuhan harian (RDA) bukan dosis terapi defisiensi, tetapi berguna sebagai referensi asupan:

Laki-laki ≥19 tahun: 11 mg/hari

Perempuan ≥19 tahun: 8 mg/hari

Hamil: 11 mg/hari

Menyusui: 12 mg/hari
Bila dicurigai defisiensi, dokter dapat meresepkan dosis di atas RDA untuk jangka waktu tertentu dengan pemantauan, lalu menurunkannya ke dosis pemeliharaan. Jangan mengobati sendiri dosis tinggi tanpa pengawasan klinis.

Batas atas asupan (UL)

Untuk mencegah efek samping jangka panjang (misalnya defisiensi tembaga), UL zinc pada dewasa adalah 40 mg/hari dari makanan + suplemen (tidak berlaku untuk terapi medis yang diawasi dokter).

Cara minum yang tepat

Zinc dapat diminum sesudah makan untuk mengurangi mual. Namun, beberapa zat seperti fitat (pada serealia/legum), kalsium, dan zat besi dapat mengurangi penyerapan bila diminum bersamaan. Praktiknya, minum zinc dengan air putih; bila sedang mengonsumsi suplemen zat besi/kalsium, beri jarak waktu.

Khusus tablet dispersibel anak: larutkan di sedikit air/ORS hingga benar-benar hancur, lalu berikan segera. Simpan blister tetap tertutup rapat dan hindari kelembapan.

Efek Samping: Apa yang Perlu Diwaspadai?

Efek yang paling sering adalah mual, muntah, nyeri perut, dan rasa logam di mulut—biasanya ringan dan berkurang bila diminum setelah makan. Pada penggunaan dosis tinggi dan jangka panjang, zinc dapat menurunkan kadar tembaga sehingga memicu anemia dan neutropenia; karena itu terapi dosis tinggi harus berada di bawah pengawasan dokter.

Interaksi Obat yang Penting

Antibiotik kuinolon (mis. siprofloksasin) dan tetrasiklin (mis. doksisiklin): saling menghambat penyerapan bila diminum bersamaan. Beri jarak minimal 2 jam sebelum atau 4–6 jam setelah minum zinc.

  • Penicillamine (untuk rheumatoid arthritis/Wilson): zinc menurunkan penyerapan obat; pisahkan minimal 1 jam.
  • Diuretik tiazid (mis. HCT): meningkatkan ekskresi zinc—konsultasikan pemantauan bila Anda mengonsumsi obat ini.
  • Beritahu dokter dan apoteker semua obat/suplemen yang Anda konsumsi agar jadwal dan jaraknya dapat diatur dengan aman.

Siapa yang Perlu Berhati-hati?

  • Ibu hamil/menyusui: kebutuhan harian naik (lihat RDA). Konsultasikan sebelum memakai dosis di atas kebutuhan harian.
  • Penderita penyakit ginjal/hati: mungkin memerlukan penyesuaian/monitoring.
  • Pengguna suplemen multi-mineral: perhatikan total asupan zinc agar tidak melampaui UL 40 mg/hari jangka panjang.

Tips Praktis dari Dokter

Tujuan jelas, durasi tepat. Untuk diare anak, patuhi 10–14 hari sesuai usia; jangan berhenti lebih cepat hanya karena gejala membaik. (Catatan: di layanan anak Indonesia, panduan usia dan durasi mengikuti angka WHO yang sama).

Pahami label. Cari angka “zinc (elemental) 10 mg/20 mg”. Ingat bahwa pada zinc sulfate monohydrate, 20 mg zinc elemental ≈ 54,9 mg bahan. Ini membantu menghindari kebingungan antar merek.

Atur jarak dengan obat lain. Terutama antibiotik kuinolon/tetrasiklin dan penicillamine, serta perhatikan konsumsi zat besi/kalsium agar penyerapan tidak saling mengganggu.

Waspadai mual. Bila anak muntah setelah minum zinc, berikan sesudah makan; bila muntah berlanjut, konsultasikan—ada studi yang menilai dosis lebih rendah pada sebagian anak untuk menekan efek mual, namun keputusan harus melalui dokter.

Pemantauan jangka panjang. Dosis tinggi berkepanjangan tanpa indikasi dapat berisiko defisiensi tembaga; jangan memakai dosis tinggi sendiri dalam jangka panjang.

Zinc sulfate monohydrate adalah suplemen zinc yang efektif, teruji, dan mudah digunakan. Pada anak dengan diare akut, zinc terbukti mempercepat pemulihan bila diberikan bersama ORS sesuai dosis usia dan durasi 10–14 hari. Pada defisiensi zinc dan kondisi khusus lain, terapi didasarkan pada evaluasi klinis. Kunci keamanan ada pada pengenalan dosis zinc elemental, kepatuhan durasi, pengaturan jarak dengan obat lain, dan hindari dosis tinggi jangka panjang tanpa pengawasan. Dengan memahami cara pakai dan manfaatnya, Anda dapat menggunakan zinc secara tepat—aman, efektif, dan sesuai anjuran dokter.

Artikel Terkait

Maret 2024
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu

Send Us A Message

slot resmi

slot gacor

slot gacor

slot gacor

toto slot

albaslot